“Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat, sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa.” (Kel. 19:21)
Rasa ingin tahu membuat manusia terus belajar, terus melakukan pencarian, menjelajah berbagai bidang, meneliti, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan, menyingkapkan kebenaran. Karena ada rasa ingin tahu dalam diri manusia, maka kehidupan manusia terus mengalami kemajuan, perkembangan dan perubahan.
Rasa ingin tahu bisa mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Tetapi di sisi lain, kita juga mendapati bahwa rasa ingin tahu kita kadang mencelakakan kita. Oleh karena rasa ingin tahunya maka Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, melanggar ketetapan dan perintah Tuhan. Oleh karena rasa ingin tahu, banyak orang menjadi terjerat narkotika. Oleh karena rasa ingin tahu, kita tergoda untuk melakukan hal yang tidak diperkenan Tuhan. Tuhan mengenal kita dan juga bangsa Israel dengan sangat baik. Ia tahu bahwa kita semua punya rasa ingin tahu yang bisa membahayakan kita. Karena itulah, ketika Tuhan ingin menyatakan Diri-Nya, Ia memerintahkan Musa untuk memperingatkan bangsa Israel dengan sungguh-sungguh, agar tidak ada di antara mereka yang —karena rasa ingin tahunya berusaha melihat sehingga— menembus asap yang menutupi Gunung Sinai untuk mendapatkan TUHAN, supaya mereka jangan binasa.
Kita perlu memiliki rasa ingin tahu untuk terus berkembang dan bertambah maju. Tetapi, biarlah rasa ingin tahu kita itu, kita tundukkan di hadapan Allah; tunduk pada kehendak Allah, agar kita sejahtera. [Pdt. Lie Nah]
DOA:
Tuhan, tolong kami untuk menundukkan semua pikiran dan rasa ingin tahu kami pada kehendak-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 110:1-4; Kel. 19:7-25; Ibr. 2:1-4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.