Menjadi pengikut Kristus dirasakan oleh para murid sebagai suatu kebanggaan, Yesus tokoh yang tenar dan dianggap penting dimana-mana. Masa depan yang cemerlang tersedia bagi mereka. Namun kenyataan menyadarkan mereka, adanya permusuhan, kedengkian dari para pimpinan masyarakat Yahudi yang semakin menekan dan memaksa mereka untuk melarikan diri dan bersembunyi. Ketika Yesus ditangkap dan disalibkan, mereka menjadi orang yang takut dituduh pengacau dengan risiko ditangkap.
Dalam situasi yang sulit ini, para murid teringat pada perkataan Kristus tentang “parakletos”, tentang Penolong yang akan diutus oleh Bapa. Kata ini sering diartikan juga sebagai Penghibur (Comforter), yang berasal dari kata latin, fortis, yang berarti adanya kuasa yang memberikan keberanian dan kekuatan.
Sebagai pengikut Tuhan Yesus, ketika harus menyaksikan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah masyarakat dunia ini, kita juga akan mengalami konflik, diskriminasi, perseteruan maupun godaan. Namun jangan gentar dan cemas, Ia mengutus Roh Kudus yang akan menuntun kita di kala tersesat, menghibur kita di kala duka dan menguatkan kita di kala lemah agar kita mampu untuk tetap setia dan bertahan menjadi mitra kerja-Nya.
Kristus dibenci bukan karena melakukan kesalahan, berbuat dosa, dan bermoral rendah tetapi justru karena Kristus mempunyai standar moral yang tinggi, Kristus mengasihi manusia berdosa, Kristus menyatakan kebenaran, Kristus seorang hakim yang adil, inilah yang menyebabkan Ia dibenci.
Mari sambut kehadiran Roh Kudus, Roh Penghibur yang diutus dan dihadirkan dalam kehidupan kita agar kita dimampukan untuk menjadi saksi-Nya, menyatakan kebenaran dan keadilan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam hidup-Nya.
TT
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.