Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain …. (1Pet. 5:5)
Presiden Joko Widodo memegang payung untuk dirinya, Ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) dan Lucas Enembe (Gubernur Papua) ketika hujan gerimis saat meninjau gardu induk listrik Waena di Sentani Papua, pada 17 Oktober 2016. Hal itu dianggap oleh banyak orang sebagai tanda kerendahan hati presiden mau melayani dan tidak unjuk kekuasaan.
Penulis 1 Petrus menasihatkan agar umat Tuhan menjadi teladan bagi orang lain dalam hal pengabdian diri dan kerendahan hati. Orang yang diberi kepercayaan dalam jabatan tertentu, seperti pemimpin jemaat atau penatua jemaat, seharusnya memberlakukan jabatannya sebagai pengabdian diri, bukan sebagai penguasa yang mencari keuntungan sendiri (ay. 2). Pengabdian diri itu dibarengi oleh sikap rendah hati terhadap orang lain. Bagi penulis 1 Petrus, orang muda yang masih memiliki daya kekuatan seharusnya tetap hormat kepada orang- orang tua. Kunci untuk semua ini adalah pengabdian diri dan kerendahan hati. Sesuai Amsal 3:34, penulis 1 Petrus berkata, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (ay. 5).
Pengabdian diri dan kerendahan hati merupakan karakter yang seharusnya terpancar dari kita murid-murid Kristus. Alasannya, Yesus Kristus sendiri telah memberi teladan hebat tentang itu. Yesus adalah Gembala Agung yang sungguh memberi diri-Nya secara penuh bagi kehidupan domba-domba-Nya dengan pengorbanan nyawa. Jadi, kita pantas meneladani-Nya. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
DOA:
Ya Kristus, aku ingin meneladani-Mu dalam melayani sesama dengan pengabdian diri dan kerendahan hati. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 99; Kel. 31:1-11; 1Pet. 5:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.