Salah satu sifat Tuhan adalah Maha hadir (Omni Present). Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan hadir dalam segala situasi hidup, baik suka dan duka. Meskipun lebih mudah bertemu Tuhan dalam ketenangan hidup daripada dalam kesulitan dan penderitaan.
Mazmur 22 adalah jeritan seseorang yang berada dalam penderitaan yang panjang bahkan merasa di ambang maut. Pemazmur sudah berulang kali (siang dan malam) berseru kepada Tuhan tetapi seakan-akan Tuhan menolak dan meninggalkannya. Pengalaman Pemazmur dialami juga oleh Yesus di kayu salib.Yesus berseru: “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?”. (Mrk 11:34). Seringkali Perasaan serupa menghinggapi kita juga saat dalam penderitaan. Apakah Tuhan meninggalkan seseorang percaya ditengah penderitaannya?
Seperti Allah tidak meninggalkan Yesus dalam penderitaan terberat di salib, tidak meninggalkan Pemazmur, Tuhan juga tidak meninggalkan kita. Kesadaran iman ini yang membuat Pemazmur mengadakan jamuan bersama jemaah sebagai tanda ucapan syukur ( 24-27). Kesaksian hidup Pemazmur membuat bangsa-bangsa menjadi percaya kepada Tuhan.
Kalau penderitaan bukan tanda ditinggalkan Tuhan, lalu tanda apa? Tanda kesaksiaan hidup umat bahwa Tuhan Maha hadir dan dapat mempergunakan segala situasi untuk kebaikan manusia. Karena sesuatu yang pahit bisa saja obat dalam petumbuhan iman.
LS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.