Masih ingat pribahasa yang mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”? Guru adalah seseorang yang digugu dan ditiru. Apa yang diajarkan dan dilakukan oleh sang guru menjadi inspirasi dan keteladanan yang memotivasi para murid untuk bertindak serupa. Kita memilikinya di dalam Yesus Kristus, Dialah Guru Agung kita.
Yesus, Sang Guru mengajarkan dan menunjukkan sikap :
- Pengorbanan total untuk memberi yang terbaik bagi domba-Nya (ayat 11)
- Pengenalan yang utuh terhadap domba-Nya (ayat 14)
- Keterbukaan terhadap semua pihak (ayat 16)
- Ketaatan pada kehendak Bapa (ayat 18 akhir)
Ia adalah gembala yang baik karena IA melakukan semuanya di dalam kasih. Ia tidak melakukannya demi upahan yang bekerja asal bekerja. Ia menjadikan domba-domba-Nya sebagai seorang sahabat yang dilindungi dan dibela-Nya. Ia memberikan seluruh kehidupan-Nya bagi domba-Nya.
Bagaimanakah sikap kita sebagai domba-domba-Nya, sebagai umat yang dikasihi dan dirawat dengan seluruh nyawa-Nya? Marilah kita menunjukan sikap yang sama, sikap yang telah diteladankan Sang Guru Agung kita, Yesus Kristus. Di tengah dunia yang penuh dengan pementingan diri mari wujudkan sikap rela berkorban. Di tengah dunia yang membangun sikap eksklusifisme, mari kita tunjukkan sikap keterbukaan (inklusifisme). Di tengah dunia yang mengabdi pada hawa nafsu mari kita tunjukkan sikap taat yang mengabdi kepada kehendak Allah. Dengan demikian kita menjadi domba yang baik dari gembala yang baik. Itulah tugas perutusan kita di dunia ini.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.