“Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.”
(Mat. 19:17)
Setiap orangtua tentu senang jika anak-anaknya mau mendengar, menurut dan melakukan setiap nasehat dan ajaran yang diberikan kepada mereka. Sebab, setiap nasehat dan ajaran orangtua kepada anak-anaknya bertujuan untuk kebaikan dan masa depan anak-anak itu sendiri, agar mereka dapat menjalani hidup yang baik.
Jika orangtua menginginkan anak-anaknya menuruti nasehat dan ajarannya, terlebih lagi Tuhan Allah. Demikian dinyatakan Yesus, saat seorang muda yang kaya bertanya tentang perbuatan baik apa yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup kekal. Yesus berkata, “… turutilah segala perintah Allah.” Menjadi umat yang penurut adalah hal yang menyenangkan hati Allah. Itu berarti menjadikan firman-Nya yang utama untuk dilakukan. Orang muda itu ternyata telah menuruti seluruh perintah Allah yang berkaitan dengan Sepuluh Perintah Tuhan. Tetapi, ia merasa ada yang kurang. Yesus lalu mengatakan kepadanya agar menjual segala miliknya dan memberikan kepada orang miskin. Mendengar itu, orang muda itu pergi dengan sedih.
Menuruti perintah Allah memang tidak mudah, apalagi jika harus mengorbankan apa yang kita miliki. Tetapi menuruti perintah Allah berarti menuruti secara utuh dan menyeluruh; kita tidak dapat memilih-milih apakah perintah-Nya menyenangkan untuk dilakukan atau tidak. Meskipun tidak mudah, seperti halnya ajaran orangtua kepada anak-anaknya, bukankah perintah Allah selalu untuk kebaikan hidup umat-Nya? (Pdt. Henni Herlina )
DOA:
Ajar kami Tuhan untuk menjadi anak-anak-Mu yang selalu menuruti perintah-Mu secara utuh dan menyeluruh dalam hidup kami. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.