Bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? Karena itu, boleh berbuat baik pada hari Sabat. (Matius 12:12)
Pada masa kini mungkin mustahil kita dapat menemukan ada hukum yang melarang seseorang berbuat baik kepada sesamanya. Namun, tidaklah terlalu sulit untuk menemukan pemahaman atau perilaku yang lebih menghargai benda atau hal lain ketimbang menghargai manusia.
Pada zaman Tuhan Yesus ada masalah serius terkait pelaksanaan hukum Sabat yaitu pengutamaan hukum Sabat lebih dari apa pun, termasuk manusia. Namun, pada sisi lain ada ketentuan yang lebih mengutamakan hewan peliharaan ketimbang kepentingan manusia. Kedua praktik itulah yang dengan sengaja dilawan dan ditentang oleh Tuhan Yesus. Bagi Yesus manusia lebih utama dari apa pun juga. Dan berbuat baik atau menolong sesama yang membutuhkan tidak boleh dihalangi ataupun dihambat oleh apa pun termasuk oleh aturan keagamaan sekalipun.
Dalam situasi-situasi tertentu mungkin kita harus memilih mana yang mesti kita utamakan: kepentingan atau kesenangan pribadi yang sesaat, ataukah menolong orang yang sungguh membutuhkan. Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang memandang setiap orang adalah ciptaan Allah yang sangat berharga. Ketika kita bertemu dengan orang yang sungguh membutuhkan pertolongan, baiklah kita dengan tulus hati menolong mereka tanpa memandang suku atau agamanya. Karena Junjungan kita mengajarkan bahkan hukum keagamaan pun tidak boleh menghalangi perbuatan baik kepada sesama. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Ajarkan kami ya Tuhan untuk memberi pertolongan kepada yang sungguh membutuhkan dengan tulus dan sukacita. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 46:1-13; Mzm. 147:1-11, 20C; Mat. 12:9-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.