“… sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yoh. 13:15)
Suatu kali, ketika saya pulang dari pelayanan, saya terkejut melihat putri saya berdandan. Usianya baru empat tahun, namun ia cekatan menggunakan alas bedak dan lipstick ibunya. Saya bertanya kepada istri saya, kapan ia mengajari putri kami berdandan. Istri saya pun heran. Ia tidak pernah mengajari putri kami berdandan. Tetapi, tiap kali ia berdandan putri kami selalu ada di dekatnya. Ternyata, putri kami hanya meniru apa yang ibunya lakukan. Meniru adalah cara belajar anak-anak. Mereka meniru orang-orang yang ada di sekitarnya. Ketika kita tersenyum, anak tersenyum. Ketika kita tertawa, anak pun tertawa.
Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita untuk meniru teladan yang sudah Dia lakukan. Sesaat sebelum para pemimpin agama di Yerusalem menangkap-Nya, Tuhan Yesus meminta para murid-Nya agar meniru teladan-Nya: “… Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (ay. 15).
“Berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat,” adalah tindakan meniru. Tuhan Yesus ingin kita meniru-Nya; meniru teladan-Nya. Meniru cara Ia memperlakukan sesama, yakni tidak pernah membeda-bedakan orang. Meniru Dia di kala berhadapan dengan orang berdosa, yakni tidak membenci, melainkan mengasihi mereka. Meniru sikap-Nya terhadap para musuh yang jelas-jelas menghendaki kematian-Nya, yakni tidak membenci mereka, sebaliknya Tuhan Yesus berdoa bagi mereka. Tuhan ingin kita meniru-Nya! [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
REFLEKSI:
Tuhan memanggil kita untuk menjadi murid-Nya. Sebagai murid, mari kita ikuti teladan-Nya.
Ayat Pendukung: Kid. 2:8-13; Kej. 29:31-35; Yoh. 13:1-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.