TUHAN, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni mereka, tetapi yang juga membalas perbuatan mereka. (Mazmur 99:8)
Suatu perbuatan salah pasti memiliki konsekuensi. Konsekuensi itu bisa berupa banyak hal, misalnya hukuman formal yaitu dipenjara, hukuman mental yaitu rasa menyesal, atau hukuman sosial yaitu rasa malu. Apakah Allah yang kita sembah juga Allah yang tega menghukum umat-Nya?
Dalam Kitab Mazmur, banyak diungkapkan perihal Allah sebagai Raja Yang Mahakuasa. Pada bagian yang kita baca, terdapat pula penggambaran tentang Allah yang kuat, kudus, besar, dan dahsyat. Tokoh-tokoh seperti Musa, Harun, dan Samuel pun memuji dan memuliakan kebesaran Allah itu. Ketika mereka melakukan kesalahan, Allah tetap membalas dan menghukumnya. Akan tetapi, Allah tidak hanya membalas perbuatan mereka, melainkan Allah juga mengampuni mereka. Artinya, Allah murka dan tidak membiarkan mereka terjerumus dalam kesalahan, tetapi tidak selamanya Ia menunjukkan kemarahan-Nya. Allah Yang Mahakuasa adalah Allah yang setia, yang tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Allah Yang Mahakudus juga adalah Allah Yang Maha Pengampun. Tidak ada kesalahan yang terlalu berat yang tidak Allah ampuni.
Kesan bahwa Allah kerap menghukum umat-Nya memang tergambar dalam Alkitab Perjanjian Lama. Akan tetapi, jangan hanya berfokus pada hukuman-hukuman Allah, sebab hal itu akan memberikan kesan bahwa Allah kejam. Sesungguhnya, tidak akan dibiarkannya manusia yang bertobat binasa. Oleh karenanya, teladanilah kasih Allah yang mengampuni itu. Janganlah menutup diri untuk memberi pengampunan hanya karena hati yang penuh kebencian. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Ya Tuhan, ajar kami agar memiliki kasih yang mau mengampuni sesama. Amin.
Ayat Pendukung: Ul. 9:1-14; Mzm. 99; Kis. 10:1-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.