Di padang gurun yang sunyi, Yesus menghadapi pencobaan. Kisah ini bukan sekadar narasi kuno, tetapi cermin kehidupan kita. Godaan datang menyamar, berbisik tentang harta, kuasa, dan kenikmatan sesaat. Ia mencoba mengalihkan pandangan kita dari Kristus, menawarkan jalan pintas menuju keberhasilan dan kebahagiaan.
Namun, Yesus menunjukkan kepada kita cara untuk melawan. Ia menggunakan firman Tuhan sebagai senjata, menolak setiap tawaran dengan kebenaran yang abadi. Mazmur 91 mengingatkan kita akan perlindungan Tuhan, tempat perteduhan di tengah badai godaan. Prapaska I ini, kita diajak untuk lebih peka terhadap godaan yang tersembunyi, untuk memilih ketaatan di atas kenikmatan sesaat.
Berkata “tidak” pada godaan tidak selalu membawa keuntungan duniawi. Jalan kesetiaan seringkali terjal, melawan arus dunia yang serakah. Tetapi, di sinilah iman kita diuji dan diteguhkan. Seperti Yesus yang menang di padang gurun, kita pun dapat menang dengan mengandalkan kekuatan Tuhan.
Ingatlah, godaan tidak pernah berhenti mencoba. Ia akan terus datang dengan wajah baru, menawarkan janji-janji palsu. Tetapi, kita tidak sendirian. Roh Kudus memampukan kita untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, untuk memilih jalan yang benar meskipun sulit.
Marilah kita menghidupi pilihan untuk setia kepada Tuhan, bukan hanya di saat-saat tenang, tetapi terutama di tengah badai pencobaan. Biarlah firman Tuhan menjadi kompas yang menuntun setiap langkah kita, dan perlindungan-Nya menjadi kekuatan yang menyemangati kita dalam setiap perjuangan. Di dalam Dia, kita menemukan kemenangan sejati—kemenangan yang melampaui janji duniawi dan membawa damai sejahtera yang kekal. Amin (tt)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.