Sungguh, inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan selamanya! Dialah yang memimpin kita sampai akhir hayat! (Mzm. 48:15)
Ketika menyerang dan menaklukan Mesir, Julius Caesar berkata: “Veni, vidi, vici”, yang berarti aku datang, aku melihat, aku menang. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan oleh para penyerang atau musuh yang hendak menaklukan Yerusalem. Bahkan dikatakan bahwa para musuh yang menyerang itu merasa takjub, tercengang, terkejut, dan lari kebingungan. Pada tahun 701 SM Yerusalem pernah dikepung oleh pasukan Asyur selama berbulan-bulan. Tetapi kemudian pengepungan dihentikan oleh Asyur. Mereka kembali ke negerinya. Kelepasan Yerusalem bukan karena bentengnya yang kuat dan kokoh, tetapi karena karya Tuhan.
Mazmur 48 berisi ajakan pemazmur kepada umat untuk mengingat kasih setia Tuhan yang membebaskan mereka dari tangan musuh. Mereka sudah mengalami pasang surut kehidupan dan melihat karya Tuhan di dalamnya yang menolong mereka. Dengan menghayati kasih Tuhan maka umat tidak akan melupakan Tuhan dan segala perbuatan-Nya dalam hidupnya. Selain itu, pemazmur juga mengajak umat untuk meneruskan keyakinan iman dan hidup beriman bersama Tuhan pada generasi berikutnya.
Bagaimana dengan diri kita? Jika kita berefleksi atas kehidupan yang sudah kita lewati, maka kita akan melihat kesetiaan Tuhan dalam menyertai dan meneguhkan perjalanan hidup kita. Mari kita menghayatinya untuk memperteguh iman percaya kita dan meneruskan kesetiaan hidup beriman kepada generasi berikutnya. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Mengingat Tuhan di sepanjang kehidupan, akan membawa kita pada kehidupan yang bersyukur dan melaksanakan kehendak-Nya.
Ayat Pendukung: 2 Sam. 3:1-12; Mzm. 48; 2 Kor. 10:7-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
M Sinambela
Juli 5, 2024 - 9:42 amDengan melaksanakan KehendakNya Gereja (Umat Tuhan) makain hidup berhikmat.