Ya, aku mengaku kesalahanku, aku cemas karena dosaku. (Mazmur 38:19)
Melakukan kesalahan adalah bukti dari ketidaksempurnaan manusia. Siapa saja dapat berbuat salah. Sengaja ataupun tidak, tentu kesalahan itu akan berdampak bagi diri sendiri maupun pihak lain.
Apabila kita melakukan kesalahan, kita akan menerima hukuman. Paling tidak, kita akan mendapat teguran atau omelan. Bagaimana dengan Allah? Apa yang Allah lakukan ketika mengetahui bahwa manusia berbuat salah? Ternyata dampak murka Allah pada pemazmur cukup mengerikan: daging dan tulang tidak sehat, luka busuk dan bernanah, terbungkuk-bungkuk, dukacita yang dalam, kehabisan tenaga, dan lain sebagainya. Tetapi, pemazmur pun mengakui kesalahan dan dosanya (ay. 19). Pengakuan ini menegaskan bahwa setiap dosa yang dilakukan akan membuat pelakunya merasakan kehidupan yang tidak tenang dan cemas. Karena kecemasan itulah, pengakuan dosa menjadi cara untuk mendapatkan kelegaan. Dengan kesadaran bahwa Allah mengetahui segala keinginan dan keluh kesah kita, maka kita mengerti bahwa setiap usaha kita untuk menyembunyikan kesalahan kita dari Allah adalah sia-sia.
Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Maka, marilah datang kepada-Nya dan mengakui kesalahan kita. Tidak ada gunanya bagi kita untuk menyembunyikan kesalahan kita, sebab hanya akan merusak tubuh kita serta menganggu relasi kita dengan Tuhan dan orang lain. Mari jujur dan terbuka untuk mengakui setiap dosa yang kita perbuat. [Pdt. Yosafat Simatupang]
DOA:
Terangilah hati kami ya Roh Kudus agar kami senantiasa rendah hati untuk mengenal kebenaran Kristus yang memerdekakan dari dosa. Amin.
Ayat Pendukung: 1 Sam. 24:1-22; Mzm. 38; 1 Kor. 11:17-22, 27-33
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.