Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. (Yak. 4:8)
Pada suatu hari, seorang pendeta menceritakan kepada Sarah Flower Adams (1805-1848) tentang pergumulannya dalam mencari lagu pujian untuk khotbah tentang mimpi Yakub, yang menyaksikan tangga dari surga. Lalu Sarah bersemangat menawarkan diri menuliskan sebuah syair lagu. Syair lagu itu kemudian dikenal sebagai lagu Nearer My God to Thee atau dalam bahasa Indonesia: “Makin Dekat Tuhan” (Kidung Jemaat 401). Sarah membuat syair lagu itu ketika ia bergumul dengan penyakit TBC-nya.
Makin mendekat kepada Tuhan, itulah nasihat penulis Surat Yakobus kepada murid Kristus. Dengan melakukan itu, Tuhan yang Mahakasih pun mendekat kepada umat-Nya dan menolong mereka dalam menghadapi tantangan dan pergumulan hidup di dunia. Makin mendekat kepada Tuhan, sesungguhnya berarti bersikap mengarahkan hati kepada Tuhan dan mengutamakan kehendak Tuhan, bukan kehendak diri sendiri. Dengan berbuat demikian, oleh pertolongan Roh Kudus, umat pun akan berdaya dan berjaya dalam menjalani kehidupan, sebab “Ia akan mendekat padamu.” Makin mendekat kepada Tuhan menunjukkan sikap diri tidak congkak, tetapi diri yang rendah hati. Penulis Yakobus menegaskan, orang yang merendahkan hatinya di hadapan Tuhan akan ditinggikan Tuhan (ay. 10).
Nasihat penulis Yakobus ini, pada akhirnya, hendak mengajak kita memeriksa diri kita: kepada (si) apa sesungguhnya hati kita mendekat? Bukankah pemazmur berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang”? (Mzm. 62:2). [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Tuhan, aku ingin selalu mendekatkan diri hanya kepada-Mu agar aku berdaya dan berjaya dalam menempuh perjalanan hidupku. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 106:1-6, 19-23; Kel. 24:9-11; Yak. 4:4-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.