Syukur kepada Allah, yang mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu. (2 Kor. 816)
“Ikut aktif dalam pelayanan? Hmmm entar dulu deh, kerjaanku masih banyak”. Pernyataan tersebut sering kita dengar ketika mengajak orang lain untuk ambil bagian dalam pelayanan. Mencari pelayan gereja saat ini bukanlah hal yang mudah. Banyak dari kita ketika diajak untuk terlibat dalam pelayanan memberikan banyak alasan, entah itu karena sibuk bekerja, sibuk kuliah, sibuk mengejar karir, sibuk membangun keluarga dan seribu alasan lainnya. Memang alasan tersebut tidak salah sepenuhnya, tetapi apakah benar-benar tidak ada waktu?
Titus adalah murid Paulus. Paulus mengutus Titus untuk melayani di jemaat Korintus. Memang Titus diutus oleh Paulus, tetapi keputusan akhirnya tetap ada di tangan Titus, apakah ia bersedia atau tidak bersedia untuk melaksanakan pelayanan tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama, Titus menyambut pelayanan itu dengan kesungguhan hati. Titus memberikan diri dan dengan sukacita pergi ke Korintus untuk melayani.
Kehidupan kita sama seperti Titus, akan ada banyak yang menawarkan dan mengajak kita untuk terlibat dalam pelayanan. Akan tetapi, pada akhirnya pilihan ada di tangan kita. Seperti Titus, kita juga dipanggil untuk memberikan diri dengan tulus dan sungguh-sunguh dalam melayani. Jika kita mau menerima panggilan untuk melayani dengan sungguh- sungguh, Tuhan akan memampukan dan memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat melayani dengan baik. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Pelayanan yang kita lakukan bukan karena kuat dan hebatnya kita, tetapi hanya karena Tuhan saja yang memampukan kita melayani-Nya.
Ayat Pendukung: 1 Sam. 23:14-18; Mzm. 18:1-6, 43-50; 2 Kor. 8:16-24
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.