Mana surat panggilannya ?

Mana surat panggilannya ?

Belum ada komentar 36 Views

Mana surat panggilannya?” tanya seorang pewawancara  kepada seorang anak muda yang mendaftarkan diri ke sebuah sekolah teologi di Jakarta, setelah anak muda itu menjelaskan kepada si pewawancara bahwa ia ingin belajar di sekolah itu karena merasa terpanggil. Anak muda itu   kebingungan menjawab pertanyaan yang tak disangka-sangka itu. Agaknya si pewawancara, yang adalah seorang dosen kawakan di sekolah teologi itu, ingin menguji kedalaman pemahaman anak muda itu tentang makna panggilan.

Bahwa Allah memanggil manusia untuk ikut berkarya di dalam misi-Nya, sudahlah pasti. Namun, bagaimana caranya? lewat suara menggelegar dari langit? lewat mimpi? atau apa? ternyata, ada banyak cara yang dipakai Allah untuk memanggil manusia terlibat di dalam misi-Nya dan ada beragam cara manusia untuk merespons panggilan itu. Salah satunya adalah dengan menjadi seorang pendeta, seorang yang dengan penuh-waktu mendedikasikan hidupnya bagi karya Kristiani. Namun, di samping itu, ada 1001 cara lain; melalui pekerjaan di segala bidang  kehidupan, melalui tugas sebagai pengelola rumah tangga, melalui tugas sebagai pelajar, dan sebagainya. Setiap orang perlu memaknai hidup dan karyanya sebagai sebuah jawaban atas panggilan Allah.

Bacaan kita dipenuhi dengan karya super-sibuk Yesus dalam memanusiakan manusia yang direndahkan karena sakit-penyakit. Belakangan, dikisahkan banyak situasi buruk lain yang juga dipulihkan oleh Yesus. Dalam rangka misi Allah itulah, Yesus memanggil para murid-Nya, mulai dari Simon, Yakobus, dan Yohanes. Yesus memanggil mereka untuk terlibat di dalam karya memanusiakan manusia dan memulihkan dunia. Setiap orang – termasuk Anda dan saya – bisa dan harus terlibat di dalamnya. Setidaknya, melalui keterlibatan kita, dunia ini berubah sedikit lebih baik.

Hari ini didedikasikan sebagai Minggu Panggilan, agar setiap warga jemaat kembali diingatkan bahwa ia sungguh-sungguh dipanggil Tuhan untuk terlibat dalam karya-Nya. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan. Tapi, yang pasti, Anda harus melakukannya. Dan kita bisa melakukannya bersama-sama.

O, ya, anak muda dalam kisah singkat di atas adalah saya … dua  puluh empat tahun silam.

 

Joas

 

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...