Alun-alun Salatiga, menjadi tempat orang berolahraga khususnya jogging. Ada yang memilih untuk jogging sendirian, ada pula yang berjalan bersama orang terdekatnya. Meski begitu ada kalanya mereka yang biasa sendiri jenuh dalam kesendirian dan memilih berjalan bersama, dan yang terbiasa bersama tetap menikmati setiap hentakan kakinya meski sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dapat melakukan banyak hal sendiri, tetapi disaat yang sama manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia tetap memerlukan manusia lainnya dalam banyak hal terlebih lagi untuk saling berbagi dan bersandar. Salah satu caranya dengan berkomunitas, lihat saja saat ini ada banyak komunitas yang dibangun di tengah masyarakat seperti komunitas pecinta musik, komunitas lari, komunitas catur, bahkan di gereja ada persekutuan wilayah sampai LG untuk pemenuhan kebutuhan akan hidup bersama.
Jemaat mula-mula pada bacaan yang kita baca juga sangat merasakan pentingnya komunitas, sehingga mereka hidup dengan bersekutu. Bayangkan menjadi jemaat mula-mula tentu tidak mudah, ada yang menyenangi tapi juga sebaliknya ada yang tidak suka, menentang, bahkan memungkinkan bahwa mereka juga mendapat banyak ancaman. Hidup berkomunitas menjadi cara mereka bertahan hidup dan mempertahankan iman mereka. Komunitas yang baru sebagai jemaat mula-mula ini menjadi tempat untuk saling memberi dan menerima, bersandar dan menjadi sandaran. Tak disangka pula komunitas ini juga menjadi sarana untuk berbagi nilai dan kepercayaan sehingga menarik mereka yang ada disekitar dan dikatakan bahwa tiap hari bertambah banyak jumlah mereka.
Teladan hidup berkomunitas dari jemaat mula-mula menjadi bekal yang apik bagi jemaat masa kini untuk bertumbuh dalam hidup dan iman, terlebih lagi dalam panggilan mewujudkan Kerajaan Allah. Jika minggu lalu kita disadarkan akan anugrah kebajikan yang selayaknya dapat kita hidupi sebagai upaya mewujudkan Kerajaan Allah, melalui renungan ini kita diingatkan bahwa kita dapat membentuk komunitas kebajikan. Dengan berkomunitas kita dapat share banyak hal termasuk virtue. Tidak menutup kemungkinan jika komunitas kebajikan ini dapat menarik orang lain itu bersama-sama menghidupi virtue. Komunitas juga membantu kita melewati tantangan dan rintangan yang ada di depan mata. Tidak akan terasa besar dan berat jika kita menerima uluran tangan dari orang lain, dan begitu pula kita mengulurkan tangan bagi yang lain. Rasanya dunia yang tidak menyenangi kebajikan akan mulai mengenal kebajikan dan terang-Nya dari komunitas kebajikan, dan mungkin akan berubah sebaliknya. Maka mari ciptakan dan ambil bagian dalam komunitas kebajikan. 🙂
SA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.