Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah mengubah banyak hal dalam hidup kita. Apa yang selama ini biasa kita lakukan, seperti beribadah di gereja, bekerja atau beraktivitas di luar rumah, berwisata di dalam atau di luar negeri, berkumpul dengan relasi dan teman, mengunjungi orang sakit, berobat ke dokter, pergi ke sekolah, tiba-tiba menjadi sangat terbatas. Rumah yang dulu sering ditinggalkan selama bekerja atau bersekolah, kini menjadi tempat di mana kita melakukan hampir seluruh kegiatan kita. Komunikasi online menjadi solusi yang mempersatukan orang dari segala penjuru, melintasi batas dan ruang.
Bagaimana keluarga menjalani masa pandemi ini? Beberapa pasangan suami-istri berbagi kisah dalam menyikapi perubahan yang drastis ini. Gesekan dan stres sangat mudah terjadi, tetapi justru di sinilah perlunya tenggang rasa, saling pengertian dan saling mengasihi. Saat-saat banyak berada di rumah juga merupakan kesempatan yang baik untuk membina kekompakan dan spiritualitas keluarga. Di tengah banyaknya masalah yang muncul, ikatan keluarga akan bertambah kukuh bila setiap anggota saling menguatkan dan mendoakannya bersama sama.
Apakah yang dapat kita wariskan kepada keturunan kita? Bagaimana kita menyeimbangkan berbagai aspek di dalam kehidupan kita? Nilai-nilai apa yang dapat kita ajarkan kepada anak-anak kita dan bagaimana mereka mempraktikkannya di dalam keseharian dan pergaulan mereka? Jangan lupa mengikuti Patibulum untuk memperluas wawasan dan memperdalam iman kita.
Pada kesempatan Hari Sumpah Pemuda dan sekaligus Bulan Keluarga ini, kita diingatkan kembali akan pentingnya peran kita di dalam membina generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab. Sudahkah kita menjadi teladan bagi anak-anak dan cucu-cucu kita sehingga—pada gilirannya— mereka dapat melanjutkan nilai nilai kristiani itu kepada angkatan berikutnya? Kiranya Tuhan menolong kita.
| Redaksi
Majalah Kasut NO. 135 (TAHUN XXIV/SEPTEMBER-OKTOBER 2020), Unduh Disini >
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.