Ibarat sebuah bahtera, keluarga mengarungi samudera. Kondisi samudera dapat berubah sewaktu-waktu. Kadang cuaca baik dan cerah. Kadang-kadang angin berhembus. Tidak jarang, ombak menggunung dan badai menghantam.
Dalam perjalanannya, kekuatiran melanda. Bukan saja di saat tegang, kekuatiran bahkan dapat lahir di saat tenang. Masih ingat malam yang tenang, yang membuat Titanic tenggelam?
Apa yang sanggup melawan kekuatiran itu? Apakah kehebatan kita? Apakah kekuatan kita? Apakah harta dan jabatan? Mungkin saja hal itu bisa dipakai sebagai modal, tetapi semua itu tidak dapat melahirkan rasa aman yang sejati sebagai obat kekuatiran.
Kata aman ( אָמַן ) dalam bahasa Ibrani selaras dengan kata iman ( אֱמוּנָה ). Kata ini mengandung makna percaya dan setia. Kekhawatiran dapat dilawan dengan keadaan aman yang lahir dari iman, percaya, dan kesetiaan pada Allah Sang Pemelihara. Dalam segala suasana, rasa aman akan muncul tatkala kita berpegang pada Allah, berpengharapan karena penyertaan Kristus Sang Kepala, dan berdamai sejahtera karena pertolongan Roh Kudus.
Inginkah engkau dan keluargamu aman dalam badai yang menegangkan maupun masa tenang? Kokohkan iman, percaya, dan kesetiaanmu.
Salam KAMI
Keluarga Allah Menghidupi Iman
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.