Setelah belasan tahun berjumpa dengan ratusan katekisan, saya melihat ada beberapa kesamaan yang seringkali muncul di setiap angkatan katekisan. Pertama, sebagian dari mereka melakukan katekisasi karena disuruh oleh orangtua. Kedua, sebagian dari mereka hanya ikut-ikutan teman saja dalam melakukannya. Ketiga, sebagian dari mereka serius sekali mencatat dan memiliki kerinduan untuk lebih dekat dengan Tuhan.
Pertanyaan yang selalu muncul dari benak saya, berapa banyak katekisan yang memiliki berbeda-beda motivasi itu berjumpa dengan Tuhan selama hidupnya baik pada waktu katekisasi maupun sesudah katekisasi?
Petrus mengalaminya. Saya membayangkan motivasi Petrus hanyalah satu: mencari nafkah buat keluarganya. Apalagi setelah ia menghadapi kenyataan bahwa Guru Besarnya telah mati disalib dan dikubur. HIdup harus berlanjut dengan bekerja lagi di profesi yang dia sudah kuasai selama ini, yaitu menjadi penjala ikan. Namun demikian, pagi ini usahanya sia-sia. Setelah semalaman ia mencari ikan, ia pulang dengan tangan hampa. Kekecewaan itu berubah, sejak ada seorang pria yang memandang mereka muda, dan seakan menunjukkan keahliannya dalam menjala ikan dengan menyuruh Petrus dan kalan-kawan yang sangat lelah itu, menyebar jala mereka kembali.
“Anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?”
Tebarkanlah jalamu di Sebelah kanan perahu!”
Tampaknya sebuah pertanyaan dan perintah yang biasa. Namun herannya cukup berkekuatan mendorong para nelayan senior itu untuk kembali ke tengah danau dan mencoba menyebarkan jala ke kanan. Entah ikut-ikutan atau hanya karena disuruh. Dan hasilnya? Wow… banyak sekali ikan yang mereka peroleh.
Dalam hidup ini, bukankah kita juga seringkali ikut-ikutan dan melakukan sesuatu karena terpaksa: disuruh seseorang yang kepada kita enggan melawan. Namun demikian, jika Tuhan yang menyuruh kita, hanya 1 tujuannya: “Ikutlah aku!”
Sudahkah kita ikut Tuhan sungguh-sungguh? Kuncinya: alami Tuhan sehingga kita juga mengalami seperti yang Petrus alami secara personal, “Itu Tuhan!”
RJS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.