Imam yang Berbelarasa

Ibrani 4: 14-5:4

1 Komentar 96 Views

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, la telah dicobai dalam segala hal…(Ibr. 4: 15)

Setiap orang, siapa pun dia, dalam situasi yang sulit, selalu membutuhkan bahu orang lain untuk bersandar. Kita yang terbungkam pasti ingin didengarkan. Kita yang disalahpahami selalu membutuhkan pengertian. Artinya, kita mendambakan kehadiran orang lain yang mampu berbelarasa dengan situasi kita.

Yesus Kristus adalah Sang Imam Besar yang penuh belarasa dengan situasi manusia yang menderita. Sebab, Ia bukanlah Imam yang mempersembahkan hewan kurban, melainkan Imam yang mempersembahkan diri sendiri sebagai kurban tebusan. Ia merasakan luka dan derita manusia. Ia dicaci dan dihina. Ia masuk sampai pada kedalaman terdalam derita manusia, yakni kematian. Semua Ia lakukan dengan dan karena cinta. Ia rela menderita dan mati, supaya manusia memperoleh kembali kehidupan yang berarti. Penulis surat Ibrani menuliskan hal ini kepada jemaat supaya mereka tidak putus asa, sekalipun masalah selalu datang silih berganti. Kristus bukan hanya menyertai mereka dalam kesukaran, tetapi Ia sudah menebus mereka.

Dengan menyadari dan memegang teguh iman kepada Sang Imam Besar yang berbelarasa, maka kita dapat datang kapan saja kepada Dia untuk mengadu. Ia dengan setia akan mendengarkan keluh kesah kita, tanpa sedikit pun menyela. Dengan pengurbanan-Nya yang seperti itu, maka Ia tentu akan membuka tangan dan merengkuh kita. Maka, baiklah kita juga dapat membuka tangan untuk merangkul sesama yang rapuh. [Pdt. Hariman Pattianakotta]

REFLEKSI:
Kita bersyukur, Kristus Sang Imam Besar berbelarasa bagi kita. Ia merasakan pergumulan kita, Ia mendengarkan kita. Karena itu kita dipanggil juga berbelarasa kepada yang lain.

Ayat Pendukung: Kel. 30:1-10; Mzm.51:1-12; Ibr. 4:14-5:4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

1 Comment

  1. Trosno

    Terima kasih renungan hari ini menyemangati utk berbela rasa begi yg rapuh karena kita sdh beroleh belarasa dari Kristus

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Menjadi Orang Asing
    Yohanes 1:1-14
    Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan melalui Dia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik-Nya,...
  • Mesias, Sang Juruselamat
    Lukas 2:1-20
    “Hari ini teiah iahir bagimu Juruseiamat, yaitu Mesias, Tuhan, di kota Daud. Iniiah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang...
  • Firman, Sang Pencipta
    Kolose 1:15-20
    Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan...
  • IBU TUHAN?
    Lukas 1:39-45, (46-55)
    Lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai...
  • Bagai Induk Ayam
    Lukas 13:31-35
    “Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadanya! Berkali-kali Aku ingin mengumpulkan anak-anakmu, sama...