Lalu Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. (Mrk. 8:25)
Pada saat sakit, banyak orang berharap disembuhkan Tuhan melalui sebuah mukjizat. Orang berharap dapat sembuh dengan cara instan tanpa melalui sebuah proses.
Dalam teks Alkitab hari ini, kita diajak untuk menyadari bahwa Tuhan Yesus bukan hanya melakukan mukjizat yang sekali jadi, tetapi Ia menyembuhkan melalui sebuah proses. Pertama-tama orang buta itu dibawa keluar kampung, lalu Yesus meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya. Orang buta itu pun bisa melihat walaupun belum terlalu jelas. Kemudian Yesus menyentuh mata orang itu lagi sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Mengapa Yesus tidak langsung menyembuhkan orang buta itu dengan membuat mukjizat yang sekali jadi? Injil tidak menjelaskan hal itu. Namun, Yesus tahu apa yang terbaik buat orang itu. Mungkin dengan menerima penyembuhan melalui proses bertahap, orang buta itu menjadi memiliki relasi yang lebih dekat dengan Yesus dan makin beriman kepada-Nya.
Karya Tuhan tak selalu mudah dimengerti, tetapi ikutilah seluruh proses yang Tuhan izinkan terjadi. Jangan membatasi kuasa Tuhan dengan keterbatasan kita. Berikanlah kesempatan pada Tuhan untuk berkarya baik dalam hidup kita seluas- luasnya sesuai dengan rancangan dan kehendak-Nya. Tugas kita adalah mengikuti saja proses yang sedang terjadi dengan sabar dan terus beriman. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, berikanlah aku kesabaran untuk mengikuti proses karya baik Tuhan yang sedang bekerja. Amin.
Ayat Pendukung: Ayb. 42:7-9; Mzm. 34:1-8; Mrk. 8:22-26
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.