Kiranya TUHAN menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau! (Mzm. 20:2)
Ketika Indonesia menghadapi puncak pandemi Covid-19, tabung oksigen mendadak menjadi barang yang langka. Bersyukur, dalam situasi tersebut, muncul relawan-relawan yang sigap membantu para pasien Covid-19 mencari dan mendapatkan barang langka tersebut. Tindakan sederhana ini telah menyelamatkan kehidupan banyak pasien yang mengalami sesak akibat terpapar virus Covid-19.
Pemazmur tampaknya sedang berhadapan seseorang yang mengalami kesesakan akibat persoalan hidup yang begitu berat. Bagaikan relawan tabung oksigen, pemazmur menghadirkan dirinya untuk membawa kelegaan. Apa yang dilakukan pemazmur? Sederhana. Ia menjadi pendoa. Di dalam doa, pemazmur menolong mereka untuk terhubung dengan Allah saat mengingat bentuk-bentuk karya penyelamatan-Nya. Mereka diingatkan pada Allah yang membentengi, menyokong, mengingat manusia, dan bahkan membawa kemenangan. Doa ini sungguh melegakan. Mereka yang awalnya sesak akhirnya mampu untuk bangun berdiri dan tetap tegak (Mzm. 20:9).
Doa membawa kelegaan. Tidak heran, Martin Luther pernah mengatakan bahwa doa adalah napas hidup orang percaya. Karena itu, jika kita ingin menolong sesama yang sedang mengalami kesesakan, ada satu hal sederhana yang bisa kita lakukan, yaitu menjadi pendoa. Dengan menjadi pendoa, kita ikut serta dalam karya penyelamatan Allah yang memberikan kelegaan. [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]
DOA:
Jadikanlah aku sebagai pendoa bagi sesama yang sedang mengalami kesesakan. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 20; Hak. 9:7-15; 1Yoh. 2:18-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.