Sebab, sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (I Korintus 15:22)
Hidup Joe tidak akan pernah sama lagi, karena ia telah mengalami kerusakan lever akibat pola makan yang buruk. Dokter mengatakan kesehatannya akan semakin memburukjika tidak dilakukan transplantasi lever. Hingga mendekati batas waktu yang ditentukan oleh dokter, Joe belum mendapatkan pendonor lever yang cocok. Ia sudah menyerah dan bersiap menyambut kematian. Ternyata, Tuhan masih memberi kesempatan bagi Joe. Donor tersedia di saat-saat terakhir, sehingga Joe bisa menjalani operasi dan berhasil selamat. Hidup Joe berubah, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan hidup yang telah ia dapatkan.
Kita juga telah mendapatkan kesempatan hidup kembali dari Kristus. Hidup lama kita yang berdosa sebagai keturunan Adam, telah mati bersama Kristus. Manusia lama yang berdosa itu telah ditebus dalam kematian Kristus dan kembali dihidupkan dalam kebangkitan Kristus. Kematian Kristus terjadi satu kali untuk menghapus dosa manusia selama-lamanya. Jika dalam kemanusiaan lama kita takut terhadap maut, dalam manusia baru kita tidak takut lagi terhadap maut. Mengapa? Sebab kematian tubuh bukanlah kematian kekal, melainkan akan ada kebangkitan yang membawa kita kepada kehidupan kekal bersama dengan Kristus.
Menjadi manusia baru adalah anugerah terbaik yang kita terima, sekaligus kesempatan yang berharga bagi kita. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan kesempatan hidup kembali dalam Kristus ini. Gunakanlah kesempatan ini untuk menjalani hidup dengan lebih baik lagi. Maknailah hidup dengan sudut pandang iman bahwa kehidupan ini adalah anugerah yang patut disyukuri demi kemuliaan Tuhan. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]
REFLEKSI:
Sudahkah yang terbaik kita berikan bagi Tuhan melalui kehidupan baru ini?
Ayat Pendukung: 2 Raj. 22:11-20; Mzm. 132:1-12; 1 Kor. 15:20-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.