… akan nampak pada hari, bilamana Allah, … akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. (Rm. 2:16)
Acong berjalan melintasi sebuah tempat. Ia melangkah dengan tenang sampai seorang petugas berseragam keamanan menahan langkahnya dan berkata, “Maaf, Pak, ini bukan jalan umum. Hanya untuk petugas,” sambil menunjuk tanda larangan di depan jalan. “Oh maaf, saya tidak tahu,” jawab Acong.
Apakah orang yang tidak mengetahui hukum bebas untuk tidak menaati hukum dan bebas dari hukuman? Paulus menjelaskan bahwa baik seseorang mengenal hukum Taurat atau tidak, di dalam diri mereka sudah ada hukum yang memandu dirinya. Artinya, setiap orang tahu apa yang salah dan benar di dalam hatinya. Karena itu, setiap orang akan menghadapi konsekuensi, “Semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat” (Rm. 2:12). Tidak seorang pun luput dari hukuman. Paulus menegaskan, “Allah … akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus” (Rm. 2:16).
Manusia tidak dapat menyembunyikan dirinya di hadapan Allah. Tuhan memberikan kepada setiap orang hati nurani. Tak seorang pun dapat berkelit di dalam ketidaktahuan. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk hidup benar. Bukan karena takut akan hukuman, tetapi karena demikianlah seharusnya. Yang kita butuhkan bukanlah sekadar tahu, tetapi hidup menurut pengetahuan itu. [Pdt. Lindawati Mismanto]
REFLEKSI:
Allah menuntun setiap orang melalui hati nurani dan melalui hati nurani setiap orang dipanggil untuk hidup benar.
Ayat Pendukung: Mzm. 39; Yeh. 17:1-10; Rm. 2:12-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.