Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya! (Mzm. 104:35)
Puji Tuhan! Ungkapan itu sering muncul ketika orang merasa sangat bahagia, apa pun sebab dan bentuknya. Kata lain dari puji Tuhan adalah haleluya.
Pemazmur mengajak umat untuk menaikkan pujian bagi Tuhan dengan mengingat segala kebaikan-Nya. Bagaimana cara untuk mengingat segala kebaikan Tuhan? Betulkah Tuhan itu baik adanya? Melalui teks Alkitab hari ini, kita diajak untuk mengetahui, mengingat, dan menghayati bahwa Tuhan itu baik adanya. Ia yang mencipta seluruh alam semesta beserta isinya. Ia yang memelihara seluruh ciptaan dengan kebaikan semata-mata. Ia yang menyediakan dan memberikan semua kebutuhan ciptaan-Nya. Bahkan, Ia mengajak ciptaan-Nya bermain. Ini keakraban yang luar biasa antara pencipta dan ciptaan. Hanya pencipta yang baik bersedia untuk ada dekat dengan ciptaannya; merawat dan memelihara. Mereka kenyang oleh kebaikan, kata pemazmur.
Sama seperti jalan yang tak selalu lurus dan mulus, begitu pun dengan kehidupan. Suka dan duka silih berganti mengisi kehidupan. Satu hal yang harus diingat adalah apa pun situasinya tak mengubah kebaikan Tuhan. Ia tetap ada bersama ciptaan-Nya. Dengan fakta ini, jelaslah ajakan pemazmur sangat tepat. Tak ada alasan untuk melupakan kebaikan Tuhan. Tak ada alasan untuk tak memuji Tuhan. Sorakkan haleluya setiap saat. Bukan hanya ketika baik kita berseru haleluya, tetapi bila buruk “halelupa!” [Jan Calvin Pindo]
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk setiap kebaikan-Mu yang kami nikmati. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 104:24-34, 35b; Yes. 44:1-4; Gal. 6:7-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.