GEREJA YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA

Selamat ulang tahun ke 37 Gereja Kristen Indonesia. Panggilan kita sebagai gereja-Nya untuk menghadirkan Kerajaan Allah berlangsung terus menerus. Saat ini kita berada dalam situasi beragam krisis termasuk krisis kemanusiaan ketika hadirnya sesama tidak lagi sebagai subjek yang bermakna dan berharga tetapi menjadi objek produksi. Hadirnya hanya dipandang sebagai alat, kebutuhannya tidak dihargai, suaranya dibungkam dan penderitaannya hanya menjadi tontonan. Inilah potret kehidupan kita bersama, ladang di mana Tuhan menghadirkan kita sebagai gereja-Nya.

Umat Israel pernah ada di posisi sebagai bangsa buangan yang hidupnya diperlakukan tidak adil, hanya dipandang sebagai objek, tenaga diperas demi kesejahteraan penindas, tidak punya hak suara, dan berada dalam situasi terjepit. Allah membebaskan mereka dan memberikan kemerdekaan. Sejak awal Allah mengingatkan umat untuk mengusahakan kebaikan, keadilan dan pemulihan bagi sesama. Apa yang sudah pernah mereka alami dan rasakan tidak dibalaskan kepada orang lain ketika mereka memiliki anugerah kemerdekaan.

Allah memaknai ibadah dan ketaatan umat sejajar dengan upaya dan tindakan umat menghadirkan damai sejahtera di bumi. Ketaatan dalam ibadah tidak pernah berhenti pada ritual tapi berlanjut dalam ruang-ruang kehidupan menjumpai kisah-kisah sesama manusia. Bahkan ketaatan memelihara Sabat tidak dipertentangkan dengan tindakan penyembuhan yang Yesus lakukan kepada perempuan yang telah menderita 18 tahun lamanya. Di hari Sabat, ketika umat merayakan kebaikan Allah yang memulihkan kehidupan, di saat yang sama, tindakan pemulihan itu disalurkan kepada seorang perempuan yang menderita, dan itulah ibadah yang sesungguhnya.

Sekali lagi selamat ulang tahun GKI. Serukan suaramu lebih lantang untuk memanggil dan merangkul umat manusia. Rentangkan tanganmu lebih lebar untuk menyambut dan memulihkan, agar damai sejahtera Kristus dirasakan semakin banyak orang. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi. Amin. (DVA)