Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” (Mzm. 31:15)
Kanguru merupakan hewan asli Australia. Hewan ini dikenal karena keunikannya sebagai mamalia yang memiliki kantung. Ada banyak fungsi kantung bagi kanguru, salah satunya sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak kanguru. Ketika bahaya mengancam datang, anak-anak kanguru memiliki naluri untuk mencari sang induk dan masuk ke kantungnya. Anak-anak kanguru percaya di kantung induknya mereka akan selamat.
Jika kanguru begitu percaya pada induknya, bagaimana dengan kita umat manusia? Siapa yang menjadi pelindung kita di saat menghadapi ancaman? Pemazmur tampaknya tidak ragu untuk memercayakan hidupnya kepada Allah. Pada saat itu, pemazmur sedang menghadapi ancaman yang cukup berat. Lawan-lawannya sedang berniat mencelakakan hidupnya. Bukan itu saja. Lawan-lawannya juga mengincar nyawa pemazmur. Di tengah segala impitan, pemazmur hanya bisa percaya dan berseru, “Engkaulah Allahku!” (Mzm. 31:15).
Apa yang kita lakukan saat terimpit persoalan, mengalami krisis dan bahkan ancaman? Sebagai manusia, wajar jika kita merasa takut dan tidak berdaya. Jika kanguru memiliki naluri mencari induknya, apakah kita memiliki naluri untuk mencari Allah di tengah krisis yang mendera? Carilah Dia, masuk dan tinggallah bersama-Nya. Temukan kehendak-Nya lewat firman-Nya. Dekatkanlah diri kepada-Nya melalui doa-doa sambil terus berseru, “Engkaulah Allahku!” [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]
DOA:
Terima kasih Tuhan sebab Engkau adalah Allah yang setia melindungi hidupku. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 31:10-17; Im. 23:1-8; Luk. 22:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.