Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur! (Yes. 5:11 )
Begadang boleh saja asal ada perlunya. Ini adalah penggalan lagu “Begadang” ciptaan Rhoma Irama, yang populer pada tahun 1973. Lagu ini lahir dari pengamatan terhadap perilaku buruk masyarakat yang gemar melek semalaman di warung hingga klub malam pada masa itu.
Kegemaran ini rupanya terjadi juga di era Yesaya. Ia pun menuliskan peringatan-peringatan yang disebut “nasihat celaka”. Perikop hari ini merupakan “nasihat celaka” yang kedua, merangkum teguran terhadap masyarakat golongan atas yang menghabiskan waktu dengan mabuk dan berpesta pora (Yes. 5:11). Hidup mereka sungguh tidak efektif dan berkutat pada dosa. Padahal, masyarakat golongan atas adalah mereka yang dipercaya menjadi pemimpin Yehuda, pemimpin keagamaan, imam dan ahli kitab. Namun, mereka lebih memilih menikmati kehidupan yang bersenang-senang sehingga melupakan tugas hakiki mereka untuk menjaga kebenaran dan kekudusan hidup di hadapan Tuhan. Mereka pun tidak memperhatikan aturan Tuhan, terlebih tidak berhikmat dalam menjalani kehidupan.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita becermin kembali pada hidup yang Tuhan anugerahkan. Adakah kesenangan yang menyita waktu dan perhatian kita sehingga melalaikan tanggung jawab utama yang Tuhan berikan? Jika ada, marilah kita memohon hikmat Tuhan untuk memperbaiki sikap hidup kita sehingga pikiran dan perbuatan kita menjadi efektif dan berkenan di hadapan-Nya. [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]
DOA:
Tuhan, kami perlu hikmat-Mu untuk menata hidup kami. Kiranya kami dapat menjalani hidup dengan efektif untuk kemuliaan-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 30; Yes. 5:11-17; Why. 3:14-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.