Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kebenaran-Nya tetap turun-temurun. (Mazmur 100:5)
Apa yang membuat seseorang bersukacita? Pertanyaan ini penting untuk diajukan, supaya kita mengetahui anak kunci emas yang mampu membuka pintu sukacita dan kita dapat mengalaminya dengan berlimpah. Sukacita itu ternyata tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki. Harta, kekayaan, dan kekuasaan tidak memberikan sukacita.
Pemazmur memberi kesaksian bahwa kunci sejati dari sukacita adalah mengetahui bahwa kita ini dimiliki oleh Allah. “Ketahuilah bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan milik Dialah kita.” Kesadaran akan realitas ini membuat sang pemazmur bersyukur. la bersyukur dalam segala hal. Jika ia dimiliki oleh TUHAN, maka ia tidak perlu takut akan masa kini dan masa depannya. Sebab, TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya. TUHAN tidak meninggalkan dia di tengah kesulitan hidup. Walaupun ia ditimpa banyak kesulitan yang belum selesai, ia tetap bersyukur. Bahkan, pemazmur mengajak supaya umat bersyukur dan bersorak- sorai bagi TUHAN sebab kebenaran-Nya turun-temurun. Bersyukur kepada TUHAN membuat hatinya dipenuhi kegembiraan.
Saudara, saat ini mungkin kita sedang menghadapi masalah yang berat. Namun, bersyukurlah karena kita ini adalah milik Tuhan. Kita tidak pernah dibiarkan-Nya sendirian. Rasa syukur kepada Tuhan yang setia dan benar akan memampukan kita untuk menjalani hidup dengan lebih lapang. Bahkan, meskipun masalah kita belum selesai, rasa sukacita akan tetap mengalir sebab kita tahu Dia yang setia terus berjalan bersama kita. [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]
REFLEKSI:
Bersyukur kepada Tuhan itu baik untuk memberikan kelegaan dan kekuatan menyongsong masa depan dengan penuh sukacita.
Ayat Pendukung: Yeh. 45:1-9; Mzm. 100; Kis. 9:32-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.