Bersahabat dengan Allah di dunia

Yakobus 4:1-10

Belum ada komentar 769 Views

Sakit kepala bukanlah sebuah penyakit. Sakit kepala adalah sebuah gejala yang timbul dari penyakit sesungguhnya. Demikian juga dengan pertikaian, kerusuhan, kejahatan dan segala keburukan yang ada di dunia ini. Semua itu adalah gejala dari sesuatu yang lebih mendasar, yaitu mengejar “persahabatan dengan dunia” (ay. 4).

Apakah dunia seburuk itu? Tidak juga. Dunia bersifat netral dan hanya menyediakan apa yang ia punya.
Namun ketika kita bersahabat dengan dunia, alias terobsesi atau menghidupi nafsu untuk terus mengejar yang ditawarkan dunia (ay. 1-3), kita sesungguhnya menyerahkan diri pada sesuatu yang semu dan menghancurkan. Penulis kitab Yakobus menyadari betul hal itu dan mau para pembacanya menyadarinya juga sehingga bisa menghindarinya. Ketimbang mengejar nafsu dunia yang kesenangannya semu dan sementara, merendahkan diri di hadapan Allah dan mendekat pada-Nya lah yang justru membawa kita ditinggikan dan menemukan makna hidup sejati (ay. 8-10). Persahabatan dengan Allahlah yang menyembuhkan sakitnya dunia.

Selama kita masih hidup, itu berarti kita tetap tinggal dalam ancaman terseret hanyut dalam kecintaan terhadap dunia. Maka dengan demikian bersahabat dengan Allah di tengah dunia ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kita semua ditantang untuk melihat persahabatan sejati yang Allah tawarkan, persahabatan yang tidak semu melainkan penuh cinta dan ketulusan yang menenangkan. Kita semua diajak untuk terus berkaca agar jangan sampai terpeleset dalam kecintaan dan persahabatan dengan dunia, baik dalam motivasi kita bekerja, melayani di gereja, maupun dalam hidup berelasi dengan sesama. Kita semua ditantang untuk bersahabat dengan Allah di dunia. Maukah kita melakukannya?

KTM

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...