Berbahagialah orang yang menerima pertolongan dari Allah Yakub, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya. (Mazmur 146:5)
Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Bergumul” memberikan penjelasan betapa pentingnya sebuah harapan melalui sebuah cerita tentang seorang pelaut yang terapung di lautan karena kapalnya karam. Pelaut itu dapat bertahan lima hari tanpa makanan, dan dua hari tanpa air. Lantas bagaimana jika tanpa harapan? la akan segera melepaskan tangannya dari kayu terapung dan tenggelam.
Pemazmur menyadari pentingnya harapan hidup yang ditujukan hanya kepada TUHAN, bukan kepada para bangsawan. Mereka mungkin terlihat menjanjikan dan dapat menolong dengan materi dan kekuasaan. Namun mereka tidak bisa memberi keselamatan, sebab para bangsawan adalah manusia yang terbatas, sama-sama terbuat dari tanah yang juga akan melemah dan lenyap. Namun TUHAN memiliki kuasa yang melampaui kuasa para bangsawan. la mampu menyembuhkan, memulihkan, dan juga menegakkan keadilan.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita betapa mudahnya mengandalkan manusia yang berkuasa. Kita lupa bahwa mereka juga terbatas. Akhirnya mereka dapat mengecewakan. Namun, berbeda jika kita mengharapkan Tuhan. Kita akan mendapat pengharapan dan diarahkan pada jalan yang benar yang membawa sejahtera. Tuhan dapat memakai siapa saja dan apa saja untuk menyatakan kasih setia-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, mari kita memperjuangkan hidup dengan terus berharap pada Tuhan dalam iman. [Pdt. Daniel Kristanto Gunawan]
REFLEKSI:
Terkadang kita lebih mudah bergantung pada apa yang terlihat kuat tetapi bisa mengecewakan. Ingat bahwa tidak ada yang bisa diandalkan kecuali Tuhan yang tidak pernah gagal.
Ayat Pendukung: Rut 2:1-9; Mzm. 146; Rm. 3:21-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.