Meskipun demikian, alangkah baiknya kalau semua orang seperti aku. Tetapi, setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu. (1 Kor. 7:7)
Dalam kehidupan di masyarakat, kebanyakan orang menjalani hidup pernikahan. Namun, tak sedikit orang yang hidup membujang. Semuanya merupakan pilihan dan panggilan yang dimiliki masing-masing orang. Yang penting adalah dengan memahami panggilan, pilihan, dan tujuan hidup, kita dapat mengalami damai sejahtera.
Dalam teks Alkitab hari ini, Rasul Paulus membicarakan tentang pernikahan ataupun hidup membujang sebagai panggilan dan pilihan hidup yang perlu dijaga kekudusannya. Bila seseorang diberi karunia untuk hidup membujang, itu adalah kesempatan untuk membaktikan lebih banyak waktu untuk melayani Tuhan. Paulus memberi contoh bagaimana ia membaktikan diri kepada Tuhan sepenuh waktu dengan menjadi pekabar Injil. Namun ia juga menyadari bahwa tidak semua orang mampu hidup seperti dirinya. Bagi mereka yang memilih untuk menikah tentu perlu menjalani hidup pernikahan dengan penuh cinta, kesetiaan, dan tanggung jawab. Orang yang menikah harus menghormati orang yang tidak menikah, demikian pula sebaliknya. Apa pun pilihan hidup yang kita jalani, kita perlu hidup kudus karena hidup kita merupakan persembahan kepada Tuhan yang kudus.
Mari menjalani pilihan dan panggilan hidup kita dengan bahagia dan penuh tanggung jawab. Mari menjaga kekudusan hidup kita dan membaktikan hidup ini bagi kemuliaan nama Tuhan. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Bapa Surgawi, mampukanlah kami membaktikan hidup bagi-Mu serta menjalaninya dengan penuh kekudusan dan tanggung jawab. Amin.
Ayat Pendukung: Ayb. 8:1-22; Mzm. 55:1-15; 1 Kor. 7:1-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.