Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian anugerah Allah, yang diberikan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. (Efesus 3:7)
Teddy Hung, bos mafia Hongkong, adalah seorang yang tidak takut akan Tuhan. Ia menjalin hubungan dengan banyak wanita serta mengonsumsi minuman keras dan narkoba. Ketika suatu saat ia ditangkap polisi karena kasus narkoba, seorang hamba Tuhan melawat dan memberikan Alkitab padanya. Teddy Hung menantang Tuhan dalam doanya, tetapi Tuhan menjamah hatinya. Sejak saat itu ia menjadi pengikut Kristus dan menginjili teman- temannya untuk meninggalkan dunia mafia.
Paulus merasa dirinya adalah orang yang paling hina di antara segala orang kudus, karena ia pernah menganiaya pengikut Kristus. Paulus tidak menyangka bahwa ia mendapat anugerah Allah yang mengangkatnya menjadi pelayan Tuhan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Paulus menyambut dengan syukur anugerah Allah itu sekalipun ia harus mengalami kesengsaraan karena ia yakin bahwa kuasa Tuhan akan menjadi nyata dalam dirinya. Karena Injil, orang-orang bukan Yahudi turut menjadi ahli waris dari janji-janji yang diberikan Allah dalam Kristus Yesus.
Panggilan Allah untuk orang-orang bukan Yahudi telah dilakukan sejak dulu melalui orang-orang yang Ia pilih. Kita juga adalah orang-orang yang mendapat anugerah Allah untuk mendengar Injil Tuhan, sekalipun kita bukan orang Yahudi. Kita yang sudah menerima Injil dipanggil untuk ikut serta dalam rencana Allah, yaitu mewartakan kabar baik kepada orang-orang yang kita temui dalam kehidupan kita. Bila kita merasa tidak layak atau tidak mampu, bersandarlah pada kuasa-Nya yang akan berkarya di dalam kita. [Pdt. Melani Ajub Egne]
REFLEKSI:
Ungkapkan syukur atas anugerah Allah yang telah memilih kita sebagai ahli waris dari janji-janji Allah.
Ayat Pendukung: Ef. 3:1-13; Mzm. 8; Why. 21:1-6a; Mat. 25:31-46
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.