… Aku menantikan dia menghasilkan buah anggur, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?” (Yesaya 5:4)
Apakah saudara menyukai buah anggur? Saya yakin kebanyakan dari kita menyukai buah anggur karena rasanya enak, terlebih anggur yang manis rasanya.
Yesaya 5:1-7 menceritakan tentang kebun anggur. Bangsa Israel digambarkan sebagai kebun anggur Tuhan. Tuhan Sang Pemilik telah mempersiapkan kebun anggur itu sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya. Ia mengusahakan berbagai cara agar pohon anggur di kebunnya menghasilkan buah yang manis dengan mencangkulnya, membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan. Ia menanti kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi sayangnya yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada Bangsa Israel sebagai umat pilihan TUHAN yang tidak hidup taat serta tidak menjadi berkat untuk kemuliaan-Nya.
Sebagai umat Tuhan kita juga adalah kebun anggur-Nya. Tuhan mengharapkan kita menghasilkan buah yang manis, yakni hidup dalam ketaatan, kesetiaan, dan kekudusan. Bila kita tidak menghasilkan buah yang manis, tentu Tuhan tidak berkenan. Syukur kepada Tuhan karena Dia memberikan firman-Nya yang tertulis di dalam Alkitab sebagai bekal untuk menuntun setiap langkah hidup kita. Firman Tuhan itu bagaikan pupuk bagi tanah kebun anggur yang membuat kita bertumbuh subur dan kemudian menghasilkan buah anggur yang manis. [Pdt. Em. Meitha Sartika]
REFLEKSI:
Jadilah kebun anggur yang menghasilkan buah manis agar hidup kita menyenangkan hati Tuhan.
Ayat Pendukung: Yes. 5:1-7; Mzm. 63:1-8; Luk. 6:43-45
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.