Karunia keselamatan yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam kehidupan manusia, bukan hanya keselamatan jiwa yang memberikan ketenangan batin, tetapi secara menyeluruh sebagaimana yang digambarkan dalam bacaan kita hari ini. Tuhan Yesus melakukan pemulihan fisik orang yang buta tapi juga sekaligus memulihkan kehidupannya secara menyeluruh. Orang yang disembuhkan itu dapat kembali memiliki kemungkinan untuk menjalin hubungan yang lebih luas dengan masyarakat di sekitarnya dan tentu saja ia menjadi lebih percaya diri sehingga dapat melakukan kegiatan seperti orang-orang pada umumnya.
Pernyataan Yesus”Akulah Terang Dunia” menunjukkan pada ciri dan karakter dari terang atau sinar atau cahaya yang senantiasa menyinari setiap segi dan ruang yang ada di sekitarnya, dengan demikian terang itu tidak hanya berhenti pada hal-hal yang bersifat rohani tetapi juga hal-hal yang duniawi, yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Terang itu dapat menjadi berkat yang memberikan ‘pencerahan’ dalam kehidupan seseorang, sehingga orang semakin mengenal kehendak Allah dalam kehidupannya, tapi juga sekaligus ‘menakutkan’ karena melalui terang itu, borok-borok, virus dan penyakit apapun yang ada dalam kehidupan seseorang menjadi nampak jelas dan memalukan, sehingga seseorang cenderung untuk menjauh dari Kristus Sang Terang Dunia itu. Hal ini nampak dari sikap orang buta yang dipulihkan, karena ia dapat melihat dan memaknai kembali segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan sebaliknya sikap orang Farisi yang merasa ketakutan karena apa yang dilakukan Yesus telah memporakporandakan pengertian mereka tentang hukum Allah yang hanya berlaku sebagai ketentuan ilahi dan bukan sebagai kuasa yang menyembuhkan, memberdayakan dan membebaskan manusia.
Kita memang bukan terang itu, tetapi kita punya tugas untuk menyaksikan terang itu (Yohanes 1:8)
(TT)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.