Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung dan membentangkannya bagi dirinya di atas batu karang, dari awal musim menuai sampai air tercurah dari langit ke atas mayat mereka….(2 Samuel 21:10a)
Mungkin kita tidak terlalu mengingat siapa Rizpa dalam Alkitab. Mungkin ia tidak dianggap istimewa dan kurang berkesan dalam ingatan kita. Namun, ternyata ada hal yang sangat menyentuh hati yang dilakukan oleh Rizpa. Rizpa binti Aya adalah salah satu gundik Saul. la adalah ibu dari Armoni dan Mefiboset. Kedua anak Rizpa termasuk dalam tujuh anak Saul yang dibunuh oleh orang-orang Gibeon dengan cara menggantung mereka di atas bukit.
Alkitab tidak menceritakan secara rinci bagaimana perasaan Rizpa. Namun, saat kedua anaknya dihukum mati dengan cara digantung, Rizpa mengambil kain karung dan membentangkannya di atas karang. la berbaring di atas kain karung tersebut. Bahkan saat hujan turun, Rizpa tetap berada di sana. Rizpa tidak membiarkan burung-burung mendekati mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang liar pada malam hari. Rizpa menjaga mayat anak-anak yang dikasihinya. Kisah Rizpa menjaga mayat anak-anaknya siang dan malam membuat kita tersentuh. Itulah cinta seorang ibu yang mengasihi anaknya. Melalui kisah ini, kita menangkap makna cinta seorang ibu yang begitu besar kepada anak-anaknya.
Apakah kita menyadari bahwa kita dicintai oleh ayah dan ibu kita? Pernahkah kita benar-benar menghargai cinta dan pengorbanan orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitar kita? [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Syukurilah keberadaan ayah dan ibu kita. Mereka adalah orang-orang yang mengasihi kita, apa pun keadaan kita.
Ayat Pendukung: 2 Sam. 21:1-14; Mzm. 98; 2 Tes. 1:3-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.




Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.