Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, Engkau tidak akan menemukan sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur. (Mazmur 17:3)
Kita terkadang terjebak dalam pusaran kehidupan yang membenarkan hal yang salah. Sesuatu yang salah, lama- kelamaan dapat kita anggap sebagai kebenaran. Contohnya adalah kebiasaan tidak memakai helm saat berkendara motor. Hal ini dianggap lumrah dan benar. Banyak orang menganggap tidak perlu memakai helm jika tidak melewati jalan raya, serta banyak alasan lain yang membenarkan perbuatan tersebut. Padahal, kita tahu bahwa pengendara motor harus menggunakan helm.
Doa yang dilantunkan oleh pemazmur dalam teks Alkitab hari ini adalah sebuah doa yang berani. Pemazmur dengan berani memperhadapkan dirinya dengan TUHAN. la bersedia diuji oleh TUHAN, tetapi ia juga memohon agar terns dilindungi oleh-Nya. la meminta TUHAN memeriksa kehidupannya agar semakin benar dan semakin berkenan di hadapan-Nya.
Mari belajar dari pemazmur. Jangan lalai untuk terus menguji diri. Kita berdoa kepada Tuhan setiap hari, tetapi apakah dalam doa kita benar-benar memperhadapkan diri kita dengan Tuhan? Apakah kita memiliki waktu rutin untuk sejenak menepi, mengambil waktu, dan memeriksa diri kita? Hidup di dunia yang sibuk dan serba cepat ini terkadang membuat kita tergerus oleh kesibukan sehingga tidak lagi bertanya apakah semua yang kita lakukan dan semua kesibukan kita berkenan di hadapan Tuhan. [Pdt. Cordelia Gunawan]
REFLEKSI:
Di tengah rutinitas dan kesibukan, menepilah dan periksalah hidup kita. Apakah kita benar di hadapan Tuhan?
Ayat Pendukung: Ul. 25:5-10; Mzm. 17:1-9; Kis. 22:22-23:11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.



Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.