Dalam keadaan mabuk anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa peralatan emas dan perakyang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para istri dan para gundik mereka minum darinya. (Daniel 5:2)
Setelah seseorang sadar dari mabuknya, biasanya ia tidak mengingat apa yang telah dikatakan atau dilakukannya saat mabuk. Orang mabuk dapat membongkar rahasia pribadi maupun keluarga, sehingga mempermalukan dirinya sendiri. Orang mabuk juga dapat menghina Tuhan.
Mabuk berarti hilang kesadaran atau lupa diri. Mabuk juga dapat berarti sangat gemar atau tergila-gila terhadap sesuatu. Raja Belsyazar lupa diri karena mabuk. Ia mabuk karena tergila-gila minum anggur. Ia bahkan meminum anggur dari peralatan suci Bait Allah yang dirampas oleh ayahnya sewaktu menyerang Yerusalem. Peralatan suci yang terbuat dari emas dan perak tersebut seharusnya disimpan di tempat maha kudus dan hanya boleh disentuh oleh imam besar untuk keperluan ibadah. Peralatan tersebut harus diperlakukan dengan hati-hati dan hanya oleh orang-orang yang dikhususkan. Namun, Belsyazar justru menggunakan peralatan kudus itu untuk bermabuk-mabukan dan memuaskan kegemarannya meminum anggur. Tindakan itu adalah penghinaan terhadap Allah. Karena itu, Allah murka dan menghukum Belsyazar dengan keras. Malam itu juga ia meninggal dunia.
Berhati-hatilah agar kita tidak mabuk, termasuk dalam arti tergila-gila kepada suatu barang, orang, atau perbuatan tertentu. Hal itu dapat membuat kita lupa diri dan menghina Tuhan, sehingga menuai kutukan-Nya. [Pdt. Em. Dianawati S. Juwanda]
DOA:
Tuhan, jagalah hati dan pikiran kami agar tidak mabuk oleh apa pun dan kepada siapa pun. Kami hanya mau taat dan menyembah-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Dan. 5:1-12; Mzm. 84:8-12; 1 Ptr. 5:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.




Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.