“Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segaia sesuatu yang telah dilakukan Allah kepadamu.” Orang itu pun pergi ke seluruh kota dan memberitahukan segaia sesuatu yang telah dilakukan Yesus atas dirinya. (Lukas 8:39)
Setiap orang Kristen adalah pemberita Injil bagi sesamanya. Pernyataan ini menegaskan bahwa setiap orang Kristen memiliki tugas panggilan untuk memberitakan Injil dalam kehidupan sehari-hari. Injil berarti kabar baik. Jadi, menjadi pemberita Injil adalah menjadi pembawa kabar baik, yakni kabar baik tentang kasih Allah yang telah kita rasakan dalam kehidupan kita.
Dalam Lukas 8:26-39, Yesus menyembuhkan seorang pria yang kerasukan setan di Gerasa. Setelah disembuhkan, Yesus memerintahkan pria itu kembali ke rumah, ke lingkungannya sendiri, untuk menceritakan segala sesuatu yang telah Allah lakukan baginya. Mengapa ke lingkungan sendiri? Sebab, memberitakan kuasa dan kasih Allah harus dimulai dari lingkungan terdekat kita, yaitu keluarga, tempat kerja, sekolah, kampus, gereja, dan lingkungan sekitar lainnya di mana kita berada. Bersaksi tentang kasih Allah harus terlihat melalui perubahan sikap hidup kita. Hidup kita adalah bukti nyata dari kasih dan kuasa Allah. Ketika perubahan sikap hidup bersama Allah itu kita ceritakan kepada sesama, itu berarti kita sedang memuliakan Allah.
Kita semua memiliki kisah unik tentang bagaimana Allah berkarya dalam hidup kita. Kisah kita mungkin terlihat sederhana. Namun, kisah yang mungkin tampak sederhana ini dapat menjadi sumber inspirasi dan harapan bagi mereka yang melihat atau mendengarnya. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
DOA:
Tuhan, mampukan kami menjadi pemberita Injil bagi sesama dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 65:1-9; Mzm. 22:19-28; Gal. 3:23-29; Luk. 8:26-39
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.