Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan melalui Dia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik-Nya, tetapi orang-orang milik-Nya itu tidak menerima-Nya. (Yohanes 1:10-11)
Inkarnasi Sang Firman menjadi manusia bertujuan agar Ia dekat dan dapat memahami kondisi umat manusia. Pada sisi lain, kemanusiaan Kristus mengaburkan identitas-Nya sebagai Sang Firman. Dengan kemanusiaan-Nya, Kristus menjadi “orang asing” yang tidak dikenali jati diri-Nya sebagai Anak Allah.
Ajaran doketisme menyatakan bahwa saat Sang Firman menjadi manusia, la mengenakan “tubuh semu”, sebab tidaklah mungkin Kristus yang ilahi mengenakan tubuh jasmani yang berdosa. Pengajaran ini ditolak oleh gereja, karena sangat jelas Yohanes 1:14 menyatakan bahwa Sang Firman itu menjadi daging (sarx). Penebusan Kristus menjadi sempurna karena la sungguh-sungguh Allah sekaligus sungguh-sungguh manusia. Kristus akan dapat dikenali apabila kita merespons karya-Nya dengan iman. Tanpa iman, kita hanya dapat melihat diri Kristus selaku nabi atau manusia belaka.
Kuasa dunia berupaya menyembunyikan jati diri Yesus sebagai Sang Firman. Tujuan utamanya agar manusia hanya menerima Dia sebagai nabi, dan bukan sebagai Sang Penebus dan Juru selamat. Kristus datang ke dalam dunia untuk menghadirkan keselamatan dari Allah yang paripurna. la memulihkan manusia dari kuasa dosa melalui kehidupan- Nya. Karena itu tugas utama Kristus adalah penebusan dosa melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Selaku umat yang ditebus, kita perlu mengenal Dia melalui firman yang tertulis dalam Alkitab dan melalui kehidupan nyata di sekitar kita. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
DOA:
Ya Yesus, mampukanlah kami mengenali Engkau, sehingga kami semakin mengasihi dan melayani Allah dengan segenap hati dan jiwa. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 52:7-10; Mzm. 98; Ibr. 1:1-4, (5-12); Yoh. 1:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.