… aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. (1 Kor. 11:17)
Judul renungan kita hari ini mungkin mengundang berbagai pertanyaan. Adakah pertemuan yang bisa mendatangkan keburukan? Mungkinkah pertemuan orang-orang Kristen bisa mendatangkan keburukan? Keburukan seperti apa yang bisa terjadi dalam pertemuan antar orang-orang Kristen?
Paulus kecewa pada jemaat Korintus. Ia mendengar bahwa ada kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam perjamuan Tuhan. Dalam pertemuan-pertemuan yang mereka lakukan, ada orang-orang yang bersikap egois dan tak peduli pada sesama yang berkekurangan. Dalam pertemuan jemaat, mereka tidak mengutamakan perjamuan Tuhan, tetapi lebih mementingkan kesenangan diri mereka sendiri. Dalam hal makan dan minum, mereka tidak memperhatikan yang kelaparan. Sebagai penduduk kota metropolis yang memiliki keberagaman latar belakang sosial dan ekonomi, jemaat Korintus mengalami kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Terkadang kita lupa bahwa di sekitar kita, termasuk di gereja, ada orang-orang yang berkekurangan. Cara kita bersikap, berkata-kata, maupun menunjukkan kepunyaan kita, bisa saja membuat mereka merasa rendah diri. Pertemuan-pertemuan orang Kristen yang seharusnya mendatangkan berkat dan sukacita, malah menciptakan jarak, rasa minder, dan perasaan diabaikan pada mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Mari bersikap peduli pada situasi orang lain. [Elly Diah Praptanti, M.A]
DOA:
Tuhan, berikan kepada kami hati yang peduli pada saudara-saudara kami yang berkekurangan. Amin.
Ayat Pendukung: Kel. 32:19-26a; Mzm. 51:1-12; 1 Kor. 11:17-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.