Sekalipun aku menjadi kering seperti kirbat yang diasapi, ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan. (Mzm. 119:83)
Hidup yang penuh pergumulan dan tantangan yang tiada henti tentunya bukanlah situasi hidup yang nyaman. Situasi tersebut dapat menyebabkan kelelahan fisik, mental, dan spiritual dalam diri kita. Kita merasa tidak berdaya menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup. Kondisi yang seperti inilah yang dialami dan dirasakan oleh pemazmur.
Pemazmur mengekspresikan ketidakberdayaannya dengan menyamakan diri bagaikan kirbat yang diasapi. Kirbat adalah kantung minuman yang terbuat dari kulit dan biasanya dipakai untuk mewadahi anggur. Kirbat yang diasapi akan menjadi kering dan mudah retak serta tidak berguna lagi untuk menyimpan anggur. Seperti inilah pemazmur menggambarkan situasi hidup yang dialaminya. Ia terhimpit oleh para musuhnya yang mendesak, mengejar, dan mengancam keberadaannya. Meskipun demikian, pemazmur tidak kehilangan pengharapannya. Ia tetap percaya dan berharap kepada Tuhan. Ia menyadari sepenuhnya bahwa hanya Tuhanlah sumber kekuatannya untuk bangkit mengalahkan semua permasalahan yang sedang dihadapinya.
Kehidupan seringkali menempatkan kita pada situasi yang sulit dan merasakan ketidakberdayaan. Meskipun demikian, jangan menyerah. Dalam ketidakberdayaan, kekuatan kita untuk bangkit bersumber dari Tuhan. Tuhan akan memberikan kekuatan baru bagi kita untuk bangkit dan mengatasi setiap kesulitan hidup sehingga kita akan menjadi seperti burung rajawali yang terbang tinggi bersama-Nya. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Kasih setia Tuhan akan memberikan kekuatan baru bagi mereka yang mengalami kepenatan dan tantangan di dalam hidup.
Ayat Pendukung: Yer. 16:14-21; Mzm. 119:81-88; Yoh. 7:1-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.