“Lalu percayalah Abraham kepada Allah dan Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. (Roma 4:3)
Hakikat keselamatan menurut iman Kristen adalah anugerah Allah melalui karya penebusan Kristus dan bukan diperoleh karena hasil kesalehan atau jasa manusia. Karya penebusan Kristus memulihkan dan mendamaikan kehidupan umat manusia yang telah terbelenggu oleh kuasa dosa. Keselamatan adalah anugerah yang disebut Sola Gratia.
Nas hari ini memperlihatkan bagaimana orang Yahudi sangat patuh kepada Taurat. Bagi mereka, mengikuti Taurat adalah jaminan keselamatan. Tidak melakukan Taurat berarti mendatangkan hukuman. Paulus menyampaikan argumentasinya bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, keduanya dibenarkan bukan dengan melakukan Taurat melainkan melalui percaya saja. Paulus dalam penjelasannya memberi contoh nenek moyang pertama orang Yahudi yaitu Abraham. Abraham dibenarkan karena percaya kepada janji Allah (ayat 4). la hidup jauh sebelum pemberian hukum Taurat. la memercayai Tuhan yang memanggilnya, berjalan menurut perintah Tuhan (lih. Kej. 12:1-3). Maka, Abraham disebut “bapak segala orang beriman”.
Dengan prinsip Abraham inilah Allah membuka pintu bagi kita untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah. Karena iman dosa kita tidak lagi diperhitungkan Allah (ayat 7-8). Sebab itu kita disebut berbahagia (ayat 6). Namun, kebahagiaan itu harus disertai sikap dan tindakan yang mencerminkan iman. [Pdt. Agus Gunawan]
REFLEKSI:
Keselamatan telah Allah anugerahkan kepada kita. Marilah kita memercayakan hidup kita hanya kepada Allah!
Ayat Pendukung: Kej. 17:1-13; Mzm. 69:1-5, 30-36; Rm. 4:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.