“Aku membaptis kamu dengan air, tetapi la akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” (Mrk. 1:8)
Pada Minggu kedua Adven ini, kita kembali bertemu dengan sosok Yohanes Pembaptis. Ia yang mengingatkan kita dengan tegas memilah dan memilih serta mengisi hidup dengan anugerah Allah yang menyelamatkan.
Yohanes Pembaptis sadar betul bahwa mengaku dosa dan memutuskan untuk bertobat sewaktu memberi diri dibaptis saja tidak cukup. Apa yang menjadi “isi” dari hidup yang baru sesudah dibaptiskan itu jauh lebih penting dan bernilai. Maka kepada orang-orang yang sudah dibaptisnya, Yohanes berpesan untuk mengikuti la yang datang sesudahnya, yaitu: Tuhan Yesus. lalah yang “membaptis dengan Roh Kudus”. lalah yang menginisiasi perubahan yang dimulai dari dalam pikiran dan hati untuk kemudian berbuah melalui pembaruan kata dan perilaku hidup. Ada penyataan kuasa llahi yang memperlengkapi dan menaungi kelemahan insani.
Sudahkah Anda dibaptis dengan Roh Kudus oleh Tuhan Yesus? Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini? Cermatilah perubahan hidup kita. Apakah kita memilih untuk mengalami perubahan hidup berangkat dari iman kepada Kristus atau karena kekuatan diri sendiri? Apakah kita tersentuh oleh belas kasihan Allah atau karena takut dihukum Allah? Jika kesediaan menempuh proses perubahan hidup untuk mengikuti kehendak Allah itu berawal dari dalam hati dan pikiran kita yang percaya bahwa karena belas kasihan Allah melalui Kristus saja kita sanggup mengelola potensi diri, maka besar kemungkinan kita sudah dibaptis dengan Roh Kudus. [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Ya Roh Kudus, sucikan pikiran dan hatiku sehingga apa yang aku katakan dan perbuat memuliakan Kristus. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 40:1-11; Mzm. 85:2-3, 9-14; 2Ptr. 3:8-15a; Mrk. 1:1-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.