Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang teiah diperoieh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (1Ptr. 4:10)
Pidato Steve Jobs pada tahun 2005 dalam acara wisuda Stanford University menjadi pidato yang legendaris. Ia memberi motivasi kepada wisudawan agar menjalani hidupnya dengan berkualitas. “Waktu anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain,” ujar Steve Jobs dalam pidato tersebut.
Nasihat yang serupa pernah disampaikan Petrus di dalam suratnya. Petrus ingin agar jemaat bisa melayani satu sama lain sesuai dengan karunianya masing-masing. Petrus seolah menegaskan keunikan setiap manusia. Sampai kapan pun seseorang tidak pernah bisa menjadi diri orang lain. Menariknya, nasihat ini merupakan kelanjutan dari nasihat Petrus agar jemaat Kristen dapat menggunakan dengan bijak setiap waktu yang kesudahannya sudah dekat (ay. 7). Petrus tidak mau jemaat terjebak menghabiskan waktu hanya untuk berupaya menjadi pribadi orang lain. Akhirnya, manusia lupa bahwa waktu yang ada semestinya dipakai untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai karunia.
Dari nasihat ini kita belajar bahwa orang yang bijak menggunakan waktu bukan hanya berhasil menguduskan kehidupannya dari perbuatan ketidaksenonohan. Melainkan juga, ia mengawasi diri agar tidak terjebak menghabiskan waktu untuk menjadi diri orang lain atau menjadi pribadi sesuai tuntutan orang lain. Selain membuat capek, waktu pun terbuang dengan percuma. Pakailah waktu yang Tuhan karuniakan untuk mengelola karunia dalam hidup kita! [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]
REFLEKSI:
Sudahkah kita memakai waktu dengan bijaksana?
Ayat Pendukung: Mzm. 99; Bil. 16:41-50; 1Ptr. 4:7-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.