“Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat ….” (Yeh. 11:19)
“Serdadu seperti peluru, tekan picu melesat tak ragu.” Ini adalah potongan syair dari lagu “Serdadu” karya Iwan Fals, penyanyi Indonesia yang legendaris. Dengan syair itu, Iwan Fals hendak menyampaikan secara sederhana bahwa setiap serdadu taat pada perintah atasan. Mereka seperti peluru dalam senjata yang ketika picu ditarik akan melesat tak ragu.
Allah menghendaki agar umat juga memiliki ketaatan, tetapi bukan seperti serdadu. Ini bukan perkara mudah. Sebab, manusia bukan peluru yang tak punya rasa dan keinginan. Manusia sejak semula dilengkapi dan dipenuhi dengan rasa dan keinginan. Hal ini tak perlu disesali, justru disyukuri. Umat Israel menunjukkan dalam seluruh kehidupan mereka bahwa mereka bukanlah umat yang selalu taat pada Allah. Bahkan, kisah dalam teks Alkitab hari ini menunjukkan bahwa Israel adalah umat yang sering kali memberontak terhadap Allah. Mereka sering mengeraskan hati untuk melawan Allah. Syukurlah, Allah bukan atasan yang kejam. Betapa pun keras hatinya Israel, Allah tetap mengasihi mereka. Bahkan, Allah memberikan kepada Israel hati dan roh yang baru; hati dan roh yang taat.
Kebaikan Allah adalah kesempatan baru bagi kita untuk hidup taat, bukan dengan kaku dan tanpa syarat. Kebaikan Allah justru menjadi kesempatan untuk kita taat sebagai bentuk syukur. Taat bukanlah hukuman bagi umat, sebaliknya kesempatan untuk hidup dalam rahmat Allah. [Jan Calvin Pindo]
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk pembaruan yang Engkau berikan agar kami dapat hidup taat kepada-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 48; Yeh. 11:14-25; 1Kor. 2:12-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.