Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah …. (Kis. 15:39)
Agama Kristen dibentuk oleh orang-orang percaya yang berkumpul dan saling mengasihi selama 2000 tahun, tanpa pernah mengalami konflik. Percayakah Saudara dengan pernyataan ini? Tentu tidak. Di dalam Alkitab, perselisihan di antara para rasul sempat terjadi. Selain itu, melihat banyaknya denominasi gereja, tentu kita sadar bahwa di gereja ada juga perbedaan dan perpecahan.
Teks Alkitab hari ini memperlihatkan satu peristiwa ketika para rasul mengalami perselisihan dan berakhir dengan perpisahan. Paulus dan Barnabas yang telah lama melayani bersama-sama harus berpisah karena perbedaan pendapat. Hal yang diperdebatkan bukanlah hal yang prinsip. Hanya soal gaya kerja yang terkait dengan figur personal. Namun, hal tersebut akhirnya membuat mereka melayani sendiri-sendiri.
Tentu bukan ini yang dapat kita teladani dari rasul-rasul, meskipun kita tidak perlu menghakimi juga. Sebab, kita belum tentu dapat melakukan hal yang lebih baik dari rasul-rasul itu apabila kita berada dalam situasi yang sama. Satu hal yang dapat kita hargai dari para rasul adalah bahwa mereka tetap melanjutkan pelayanan setelah berselisih. Mereka tahu benar bahwa perselisihan itu terjadi karena kelemahan mereka dan bukan kehendak Tuhan. Dari kehidupan para rasul kita belajar bahwa ribut itu biasa, tetapi meninggalkan pelayanan karena ribut, itu tidak boleh dibiasakan. [Pdt. Agetta Putri Awijaya]
REFLEKSI:
“Ribut” dalam pelayanan itu biasa. Meninggalkan pelayanan karena “ribut”, itu tidak boleh dibiasakan.
Ayat Pendukung: Mzm. 67; Ams. 2:1-5; Kis. 15:36-41
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.