“Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun ….” (Kel. 5:24)
Ketika menonton film atau membaca buku fiksi tak jarang emosi kita seperti diaduk-aduk. Khususnya ketika tokoh kesayangan kita mengalami perlakuan yang tidak adil. Seandainya bisa, mungkin kita akan mempercepat agar tiba di bagian terakhir buku atau film tersebut. Kita ingin memastikan bahwa kisah itu akan berakhir bahagia.
Kisah yang terdapat dalam teks Alkitab hari ini mirip dengan contoh di atas. Tuhan memanggil Musa dan Harun untuk berbicara kepada Firaun agar mengizinkan umat Israel meninggalkan Mesir dan mengadakan perayaan bagi Allah di padang gurun. Namun, yang terjadi ialah Firaun menjadi murka. Ia menganggap orang-orang Ibrani adalah pemalas. Mereka mencari alasan untuk mengabaikan tugas-tugas mereka. Karena itu, ia memerintahkan untuk menambah beban mereka. Hal itu membuat umat Israel menjadi gusar kepada Musa dan Harun. Mereka menganggap dua bersaudara ini sebagai sumber malapetaka. Di tengah situasi terjepit dan tidak terbayangkan, Musa dan Harun protes kepada Allah. Apa jawaban Tuhan? Ia berkata, dalam satu kalimat kira-kira, “Kisah belum selesai!”
Jika hidup diibaratkan perjalanan, cukup sering kita merasa bahwa perjalanan ini sangat berat dan melelahkan. Namun, jangan khawatir, setiap saat kita bisa datang kepada Tuhan dan menyampaikan keluhan. Seperti pada Musa, Ia akan meneduhkan dan menguatkan kita dengan menjawab, “Kisah belum selesai. Aku, Tuhan, yang memegang kendali.” [Pdt. Lindawati Mismanto]
REFLEKSI:
Setiap kali hidup kita terasa berat, ingatlah bahwa kita belum sampai pada akhir perjalanan. Namun, selama Tuhan beserta, kita aman.
Ayat Pendukung: Mzm. 91:1-2, 9-16; Kel. 5:10-23; Kis. 7:30-34
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.