Dia yang Dimuliakan, Dia yang Memulihkan

Belum ada komentar 60 Views

Umumnya ada banyak barang yang menyimpan memori dari seseorang yang meninggalkan kita, ada pula yang memang sengaja memberikan barang peninggalan. Tak hanya barang, peninggalan itu dapat berupa pesan atau momen berharga yang diciptakan sebelum seseorang pergi meninggalkan mereka yang dikasihinya. Tampaknya Petrus, Yakobus dan Yohanes menjadi murid beruntung yang merasakan special moment  sebelum masa penderitaan Yesus dan kepergian-Nya. Mereka menyaksikan kemuliaan Yesus melalui peristiwa transfigurasi.

Peristiwa transfigurasi Yesus  adalah peristiwa saat Yesus berubah rupa dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan (Lukas 9:29). Yesus bertransfigurasi dalam kemuliaanNya menunjukkan identitas Yesus sebagai perwujudan Kerajaan Allah. Dengan menyaksikan Musa dan Elia (30)  nabi dari masa lalu yang dihormati sampai saat itu dan kemudian penegasan oleh Allah sendiri (35), Yesus menunjukkan siapa Dia. Namun maksud Yesus bertransfigurasi bukan untuk pamer, bukan untuk mendapat penghormatan semata, bukan karena untuk menunjukkan kemuliaanNya maka ia meminta perlakukan yang spesial dan  berdiam diri dalam kemuliaanNya.  Lukas  menyaksikan bahwa ada dialog dalam kedatangan Elia dan Musa kepada Yesus yakni tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi di Yerusalem (31). Maka Peristiwa transfigurasi Yesus bertujuan untuk menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya hadir dan pergi tanpa tujuan melainkan ia sedang dalam perjalanan misi.  Peristiwa ini menjadi pengingat sekaligus teladan bahwa Yesus yang dimuliakan dia tidak diam tetapi di dalam kemuliaanNya Dia juga yang memulihkan. Itu sebabnya Yesus bergegas melakukan misi-Nya untuk melayani dan memulihkan setelah ia turun dari gunung.

Teladan Yesus ini hendaknya menjadi pengingat kita yang adalah bagian dari Kerajaan Allah bahwa bukan hanya diajak untuk berdiam diri dalam kasih dan kemulian Allah, tetapi juga menjadi bagian dalam misi Allah. Tujuannya agar semakin banyak orang merasakan kasih dan kemuliaan-Nya sehingga nyatalah Kerajaan Allah bagi setiap orang. Rasanya pandemi yang sudah dan masih kita lewati saat ini bukan sekedar rintangan kehidupan melainkan bagian dari misi kita. Malah dengan pandemi kita diajak untuk menyatakan kerajaan Allah, yang penuh pengharapan dan pemulihan. Memberi bantuan yang membutuhkan, mendengarkan mereka yang butuh didengar, melawat mereka yang butuh dilawat, adalah bagian dari misi kita saat ini. Termasuk menjaga prokes. Meski terdengar sederhana, tetapi menjaga prokes bukan untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk memberi sedikit rasa aman bagi orang lain dan membantu penghentian penyebaran covid-19. Mari kita masuk dalam misi Allah, dan jangan takut, ingatlah bahwa Allah membekali kita dengan nilai-nilai kebajikan dalam menjalankan misi kita. Tuhan memberkati.

SA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • DIA ADA saat kita merespon
    Lukas 3:1-6
    Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Lukas 3:6) Akhir-akhir ini orang semakin suka melihat tayangan singkat di...
  • DIA ADA Saat Kita Menanti
    Lukas 21:25-36
    Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu (Luk 21:36a). Akhir-akhir...
  • Rayakan Yesus
    Yohanes 18:33-37
    Hari raya Kristus Raja adalah perayaan yang ditetapkan oleh gereja Katolik Roma pada tahun 1925 oleh Paus Pius XI....