Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga …. (Kis. 10:45)
Karya Roh yang menghadirkan penebusan Kristus melampaui sekat. Semula, prioritas karya Roh Kudus adalah umat Israel, yang disebut sebagai bangsa bersunat. Namun, kini jangkauan- Nya tidak lagi dibatasi oleh etnis dan perjanjian pertama. Roh Kudus menjangkau bangsa-bangsa di luar umat Israel.
Ketika Rasul Petrus berkhotbah di rumah Kornelius, terjadilah peristiwa yang tidak terduga. Orang-orang yang berada di rumah Kornelius mengalami kepenuhan Roh. Padahal, Kornelius bukan orang Yahudi, melainkan orang Italia (Kis. 10:1). Orang- orang yang berada di rumah Kornelius juga adalah orang-orang Italia (Roma). Dengan karunia roh itu menjadi nyata bahwa Roh Kudus sedang bekerja. Mereka kemudian dibaptis dalam nama Yesus (Kis. 10:48). Kasus khusus ini menyadarkan bahwa karya Allah di dalam Roh Kudus berdaulat. Ia bekerja sesuai dengan kehendak, anugerah dan rencana-Nya.
Sikap saling menghakimi perbedaan ajaran dalam kehidupan gereja terjadi karena membatasi karya Roh dalam sekat-sekat duniawi. Orang-orang yang berada di dalam gereja ternyata tidak otomatis mengalami karya pembebasan Roh Kudus. Penyebabnya ialah mereka tidak membuka diri menjadi agen- agen pembaruan. Sebaliknya, orang-orang yang berada di dalam Kristus dilengkapi dengan kuasa Allah untuk menjadi tangan, mulut, hati dan pikiran Kristus. Melalui kehadiran dan karya nyata mereka mempersekutukan berbagai umat untuk melaksanakan misi Allah. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
REFLEKSI:
Injil menerobos setiap sekat karena Kristus senantiasa menciptakan ruang pembaruan.
Ayat Pendukung: Mzm. 71:1-6; 2Taw. 34:1-7; Kis. 10:44-48
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.